Rekomendasi Chanel Youtube dengan Konten Horor
Sejak pertama kali menempati rumah warisan itu, aku sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres, meski secara logika semuanya terlihat biasa saja. Rumah tua itu memang jarang dihuni, tapi masih layak ditinggali, sampai pandanganku selalu tertuju ke halaman belakang, tepat di mana sebuah sumur tua berdiri dengan tutup papan yang mulai lapuk. Tetangga sempat berpesan agar aku tidak membuka sumur itu, katanya dulu ada yang “menjaga”, tapi aku hanya menganggapnya sebagai cerita lama yang sengaja dilebih-lebihkan agar rumah itu tidak dihuni sembarangan.
Aku memanggilnya pelan, mencoba meyakinkan diri bahwa mungkin itu hanya orang tersesat atau penjaga yang salah tempat. Namun saat dia menoleh, lututku serasa kehilangan kekuatan. Wajahnya pucat tak bernyawa, matanya cekung dengan sorot kosong dan dari mulutnya menetes air keruh yang baunya menusuk hidung. Dengan suara parau ia berbisik bahwa airnya belum cukup, lalu menjatuhkan diri ke dalam sumur begitu saja, meninggalkan suara benturan air yang menggema lama di kesunyian malam.
Keesokan paginya, aku menceritakan semuanya pada tetangga tua di sebelah rumah. Raut wajahnya langsung berubah, seolah ia tahu persis apa yang kulihat. Ia mengatakan bahwa sosok itu adalah penjaga lama rumah tersebut yang meninggal setelah terpeleset dan jatuh ke dalam sumur saat sedang menimba air. Sejak itu, orang-orang percaya arwahnya masih terikat di sana, menunggu seseorang untuk menggantikannya menjaga sumur agar tidak pernah kering.
Aku mencoba menertawakan cerita itu, tapi malamnya suara itu kembali, kali ini bukan suara air, melainkan bisikan yang sangat dekat dengan telingaku, seolah ada seseorang berdiri tepat di belakangku. Ia berkata dengan nada pelan namun jelas bahwa sekarang giliranku yang menjaga, memastikan sumur itu tidak pernah kosong. Saat aku menoleh ke belakang, papan penutup sumur sudah terbuka, dan dari dalamnya terlihat tangan pucat menjulur ke atas, perlahan bergerak seolah menawariku tempat di dunia yang tak pernah ingin kumasuki.
Sejak malam itu, aku tak pernah lagi menutup sumur tersebut. Dan setiap dini hari, saat orang-orang tertidur pulas, suara timba yang ditarik dari dalam tanah selalu terdengar… seakan ada yang memastikan airnya tetap cukup, menunggu seseorang datang untuk menggantikan penjaga berikutnya.
Comments
Post a Comment
Yuk, kasih komentar terbaik kamu.
INGAT!!
Berkomentarlah dengan bijak dan baik.