REVIEW FILM YUKK!! The Possession of Hannah Grace (2018): Misteri Mengerikan di Ruang Otopsi!

 Kali ini, kita akan membahas sebuah film horor yang cukup bikin bulu kuduk merinding, yaitu The Possession of Hannah Grace. Buat penggemar film horor bertema eksorsisme, film ini pasti punya daya tarik tersendiri. Apalagi dengan latar belakang yang nggak biasa, film ini berhasil menghadirkan suasana mencekam yang berbeda. Yuk, simak review lengkapnya!

Sinopsis Singkat: Teror di Malam Sepi

Film ini menceritakan tentang Megan Reed (diperankan oleh Shay Mitchell), seorang mantan polisi yang sedang berjuang pulih dari trauma masa lalunya. Megan mengambil pekerjaan sebagai petugas kamar mayat di sebuah rumah sakit. Suatu malam, sebuah jasad misterius dengan kondisi yang mengenaskan dikirim ke sana. Ternyata, jasad tersebut adalah tubuh Hannah Grace, seorang perempuan muda yang tewas saat proses eksorsisme yang gagal.

Seiring berjalannya waktu, Megan mulai mengalami berbagai kejadian aneh dan menyeramkan di kamar mayat. Tubuh Hannah Grace yang seharusnya sudah mati, mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan teror pun dimulai. Apakah benar ada sesuatu yang merasuki jasad ini, atau semua itu hanya khayalan Megan saja?

Nuansa Horor yang Beda dari Eksorsisme Biasa

Kalau biasanya film tentang eksorsisme menampilkan proses pengusiran setan yang dilakukan pendeta, The Possession of Hannah Grace justru mengambil sudut pandang yang berbeda. Film ini lebih fokus pada apa yang terjadi setelah eksorsisme, saat tubuh yang dirasuki masih menyimpan kekuatan jahatnya. Hal inilah yang membuat film ini punya atmosfer horor yang terasa lebih segar dan nggak biasa.

Kelebihan Film Ini:

1. Suasana Mencekam yang Bikin Deg-degan Dengan latar ruang otopsi yang gelap dan sepi, suasana film ini sukses bikin tegang. Setiap bunyi kecil dan bayangan yang bergerak pasti bakal bikin jantung berdegup kencang. Ditambah lagi, kondisi tubuh Hannah Grace yang mengerikan bikin penonton nggak bisa lepas dari rasa takut.
2. Aktor yang Tampil Maksimal Shay Mitchell berhasil memerankan Megan dengan baik. Sebagai karakter yang sedang berjuang melawan trauma, aktingnya terasa meyakinkan dan membuat penonton bisa merasakan ketakutan serta kebingungannya. Kehadiran karakter pendukung lainnya juga menambah dinamika cerita, meskipun fokus utama tetap pada interaksi Megan dengan tubuh Hannah Grace.
3. Visual dan Efek yang Realistis Film ini menghadirkan efek visual yang terasa nyata, terutama saat menampilkan gerakan-gerakan aneh dan unnatural dari tubuh Hannah Grace. Setiap kali tubuh itu bergerak, rasanya seperti ada sesuatu yang benar-benar hidup di dalamnya. Detil ini bikin film terasa lebih menakutkan!

Kekurangan yang Patut Dicatat:

• Alur Cerita yang Terasa Kurang Dalam Sayangnya, plot film ini terasa agak datar dan kurang menggali latar belakang kisah Hannah Grace atau bahkan Megan sendiri. Meskipun menegangkan, ada beberapa bagian yang terkesan terburu-buru dan kurang dijelaskan dengan baik.
• Tidak Banyak Jump Scare Bagi yang suka film horor penuh jump scare, mungkin The Possession of Hannah Grace akan terasa kurang. Film ini lebih mengandalkan atmosfer dan ketegangan daripada kejutan yang membuat melompat dari kursi.

Kesimpulan: Film Horor dengan Nuansa Unik

The Possession of Hannah Grace menawarkan sesuatu yang berbeda dari film horor eksorsisme kebanyakan. Meski bukan film yang sempurna, tetap saja film ini punya daya tarik tersendiri, terutama buat yang suka suasana mencekam dan menegangkan. Bagi yang pengen merasakan sensasi horor di ruang otopsi yang gelap dan sunyi, film ini wajib masuk ke daftar tontonan.

Jadi, siap-siap nyalain lampu kalau nonton film ini, ya! Nggak mau kan tiba-tiba ngerasa ada yang merangkak di balik punggung?

Rating: 7.5/10 – Horor yang Menegangkan dan Layak Dicoba!