Kemudian Melvyn terbangun dari mimpi di dalam
mimpinya. Dia menengok ke jam dindingnya “Hah, kok masih jam 23:30. Perasaan
kan tadi udah bangun jam segitu? Masa iya aku mimpi dalam mimpi? Tapi kejadian
tadi kayak benar-benar sedang terjadi di kamarku. Pasti ada yang ngak beres,
nih. Besok aku harus menyelidiki apa yang pernah terjadi di kamarku ini?”
Sekarang Melvyn sepenuhnya sadar, dan dia sekarang yakin kalau dia sudah tidak
berada dalam mimpinya lagi. Dia bersiap tidur lagi untuk melakukan
penyelidikan.
Keesokan harinya, Melvyn sudah bersiap-siap untuk
menanyakan kejadian apa yang pernah terjadi di rumahnya kepada tetangga
sekitar, yaitu Bu Wage dan Pak Wage. Setelah sampai di rumah Pak Wage, dia
mulai menanyakan kejadian yang pernah terjadi di rumah barunya itu. Pada
awalnya, Pak Wage dan Bu Wage menolak. Setelah Melvyn menceritakan kejadian apa
saja yang dialaminya selama 6 bulan ini barulah mereka mau menceritakan apa
yang pernah terjadi di rumah itu.
[Flashback On]
Dua tahun yang lalu di rumah tersebut pernah tinggal satu keluarga yang hidup
bahagia. Mereka terdiri dari suami dan istri. Mereka belum dikaruniai anak.
Padahal usia pernikahan mereka hampir menginjak sepuluh tahun. Meski begitu, mereka tetap sabar untuk menunggu
hingga mereka diberi momongan. Namun takdir berkata lain. Mungkin karena stres
sang istri belum juga hamil, sang suami pun mulai sering, menyiksa istrinya.
Setiap hari siksaan dari suami semakin kejam.
Hingga pada tangga 15 oktober dua tahun lalu, sang
istri sudah tidak kuat lagi untuk menahan siksaan dari suaminya. Sang istri
mencoba melawan dengan cara memotong jari sang suami. Sang suami pun murka,
sehingga dia segera mengambil kapak dan mencoba untuk menebas leher sang istri.
Sang istri pun mencoba melarikan diri. Terjadi kejar-kejaran antara si istri
dan si suami. Sang istri berlari kedalam kamar mereka dan bersembunyi di dalam
lemari yang berhadapan langsung dengan cermin besar berbentuk oval yang sama
dengan yang ada di dalam kamar Melvyn.
Setelah mencari selama beberapa menit, sang suami
pun menemukan si istri. Entah si suami telah dirasuki setan apa, si suami
langsung menebas leher sang istri. Darah pun muncrat kemana-mana. Baju sang
istri pun berubah warna menjadi merah darah. Sang suami pun memutilasi tubuh
sang istri menjadi beberapa bagian. Kemudian menguburkan anggota tubuh sang
istri dibeberapa tempat disekitar rumahnya. Bagian kepala ada di dalam kamar
suami-istri tersebut.
Setelah kejadian itu, sang suami khilaf dan menjadi
gila. Dia kemudian dilaporkan oleh anggota keluarga si istri dan sang suami pun
dipenjara. Ketika polisi sedang mencari bagian tubuh si istri. Namun ada bagian
tubuh yang belum mereka temukan. Kasus pun dihentikan. Dan kepala si istri
tidak pernah ditemukan sampai sekarang.
[Flashback Off]
Setelah mendengar penjelasan dari Pak Wage dan Bu
Wage, Melvyn pun tersadar akan sesuatu. Dia segera berlari ke dalam rumahnya
dan segera memanggil polisi. Setelah polisi datang, Melvyn segera memberi tahu
dimana letak kepala si istri korban
mutilasi suaminya 2 tahun yang lalu. Ternyata benar dugaan Melvyn, kepala itu
dikubur dibawah cermin yang ada di dalam kamarnya. Setelah selesai dilakukan
penggalian, polisi segera membawanya untuk diotopsi dan segera dikuburkan.
Selesai pemakaman, Melvyn melihat bayangan wanita
berbaju merah yang sama persis dia lihat didalam cerminnya. Wanita itu
melambaikan tangan dan mengucapkan terima kasih. Dan Melvyn pun hidup normal
kembali tanpa ada gangguan dari cerrmin berdarah itu.....
--TAMAT--
Comments
Post a Comment
Yuk, kasih komentar terbaik kamu.
INGAT!!
Berkomentarlah dengan bijak dan baik.