Pada suatu hari, diliburan musim panas, Melvyn beserta keluarganya pindah kerumah baru. Melvyn sangat gembira. Ia bergegas mengemasi barang-barangnya dari rumah mereka yang lama. Tepat pada pukul 09:00, mereka sekeluarga berangkat menuju rumah mereka yang baru. Jarak antara rumah yang lama dengan rumah yang baru sekitar 155km. Mereka menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan.
Sesampainya dirumah yang baru, Melvyn bergegas turun dari mobil. "Wah, besar sekali, sejuk lagi." kata Melvyn. Lalu mereka sekeluarga bergegas membongkar barang-barang mereka dari mobil. Lalu mereka semua istirahat. "Ini minum dulu" kata Ibu. "Asyik, makasih Bu." sahut Melvyn dan Vernon adiknya hampir bersamaan.
"Yah, kamarku yan mana.?" tanya Melvyn, "Kamu tidur di kamar yang ini." jawab ayah, sambil menunjuk sebuah kamar yang cukup besar untuk seorasng anak berusia 13th. "Baiklah Yah. Terima kasih." Melvyn menyahut sambil berlalu meninggalkan ayahnya yang masih asyik dengan koran ditangannya..
Ketika Melvyn membuka pintu yang terlihat sebuah kasur besar yang tertata rapi, meja rias , kursi panjang, dan sebuah cermin yang sangat besar serbentuk oval. "Waahh, cermin ini besar dan unik, seperti cermin-cermin pada zaman penjajahan" guman Melvyn
6 bulan berlalu. Tak tampak hal-hal yang janggal, sampai suatu ketika di rabu malam. Angin berhembus sangat kencang, disertai kilatan petir dan hujan yang sangat deras. Ketika Melvyn sedang asyik membaca novel sambil mendengarkan lagu dari MP3 Playernya sambil camilan. Tiba-tiba dari balik cermin nampak sesosok bayangan merah sedang memperhatikan Melvyn. Melvyn tak memperhatikan cermin tersebut. Karena cermin itu berada disamping kanannya ditambah Melvyn larut dalam cerita novel tersebut. Namun ketika Melvyn selesai membaca dan bergegas tidur, bayangan itu sudah tak tampak.
Melvyn hampir lupa menggosok gigi, lalu dia bangkit dari tempat tidurnya dan pergi kekamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Tiba-tiba terdengar suara seperti orang kejar-kejaran. Melvyn kaget, karena suara itu terdengar dari dalam kamarnya. Lalu Melvyn bergegas melihat kamarnya dengan hati-hati. Namun ketik pintu kamar dibuka tidak ada apa-apa. Lalu Melvyn meneruskan sikat giginya dan bergegas tidur.
Hal itu berlangsung selama berhari-hari ketika Melvyn tidak ada di kamarnya.. Hari ini tepat pada hari Rabu, tanggal 15 Oktober, bertepatan pada malam bulan purnama. Melvyn bergegas tidur karena besok akan mengikuti Ujian Akhir Semester. Ketika Melvyn terbangun dari mimpi buruknya, Melvyn menengok ke arah jam dindingnya. "Ehhmm, masih jam 23:30" Guman Melvyn. Lalu sayup-sayup terdengar suara rintihan seorang wanita dari dalam cermin. Melvyn terperangah dg apa yang dia lihat dicermin ovalnya. Dia melihat sama persis kejadian yang ada dimimpinya. Melvyn melihat seorang laki-laki sedang mengejar seorang wanita. Keduanya orang Belanda. Perempuan tersebut keadannya begitu mengenaskan.
Dengan baju compang-camping, dan luka-luka yang ada disekujur tubuh dan wajahnya. Wanita tersebut lari dan masuk ke kamar yang sekarang ditempati oleh Melvyn dan bersembunyi di balik cermin besar. Wanita tersebut sangat ketakutan, begitu juga dengan Melvyn. Lalu pria tadi menemukan wanita tersebut dan langsung membunuh wanita tersebut dg mengkapak leher dan tubuh wanita tersebut......
Comments
Post a Comment
Yuk, kasih komentar terbaik kamu.
INGAT!!
Berkomentarlah dengan bijak dan baik.